Sejak berabad abad yang lalu para pakar mencoba mendefenisikan asam dan basa berdasarkan sifat larutannya. Larutan asam mempunyai rasa masam dan bersifat korosif(,merusak logam), sedangkan larutan basa berasa agak pahit dan bersifat kaustik (licin, seperti bersabun). Mengapa cuka, jeruk dan belimbing punya rasa yang masam? Hal ini menjadi landasan munculnya teori asam basa yang dikemukakan oleh para ahli berikut ini :
Teori Asam -Basa Arrhenius
Pada tahun 1777, Lavoisier mengemukakan bahwa asam mengandung unsur oksigen. Unsur itu dianggap bertanggung jawab terhadap sifat sifat asam. Namun pada tahun 1810 Sir Humphry Davy menemukan bahwa asam hidrogen klorida tidak mengandung unsur oksigen. Davy kemuadian menyimpulkan bahwa hidrogenlah yang merupakan unsur dasar dari setiap asam.
Konsep yang cukup memuaskan tentang asam dan basa dikemukankan oleh Svante Arrhenius pada tahun 1884.
Asam"Zat yang melepaskan ion H+dalam air. dengan kata lain bahwa pembawa sifat asam adalah ion H+"
Asam menurut arrhenius akan mengalami ionisasi dalam air seperti berikut:
HxZ (aq) → x H+(aq) + Z-(aq)
Contoh:
H2SO4(aq) → 2 H+(aq) + SO4-2(aq)
Jumlah ion H+ yang dapat dihasilkan oleh suatu asam disbut valensi asam sedangkan ion negatif yang telah melepaskan ion disebut ion sisa asam.
Basa
"Zat yang melepas ion dalam air. Dengan kata lain ion adalah pembawa sifat basa dari suatu zat"
Basa akan mengalami ionisasi seperti berkut:
M(OH)x(aq) →M+2(aq) + xOH-(aq)
Contoh :
Ca(OH)2(aq)→ Ca+2 (aq)+ 2OH-(aq)
Jumalah ion OH-yang dilepaskan oleh suatu molekul basa disebut Valensi basa.
Teori Asam Basa Bronsted Lowry
adalah suatu basa, namun teori arrhenius tidak dapat menjelaskannya, Untuk itu para ahli lain mecoba mencari defenisi asam basa yang lebih univernal
Pada tahun 1923, Bronsted dan Lowry dalam waktu yang bersamaan namun bekerja secara terpisah mengajukan konsep asam dan basa berdasasarkan pemindahan proton. Menurut Bronsted lowry asam adalah spesi yang memberikan proton sedangkan basa adalah spesi yang menerima proton.
Asam = Donor Proton
Basa = Akseptor Proton
Konsep asam basa Bronsted - Lowry ini lebih luas dibandingkan dengan teori asam basa arrhenius:
Konsep asam basa Bronsted lowry tidak teratas pada pelarut air, tetapi juga menjelaskan reaksi asam basa dalam pelarut lain atau bahkan tanpa pelarut.
Asam dan basa Bronsted lowry tidak hanya berupa molekul tetepi juga berupa kation dan anion.
Contoh :
HCO3- + H2O ↔ CO3-2+ H3O+
Dari reaksi diatas, HCO3-berubah menjadi CO3-2 ,oleh karena HCO3- mengandung atom H lebih banyak dibandingkan CO3-2 , maka dapat disimpulkan bahwa HCO3- merupakan asam sedangkan merupakan basa CO3-2.
Dalam Teori Asam Basa Bronsted Lowry dikenal adaya Pasangan asam basa konjugasi. suatu asam,setelah melepaskan protonya akan memebntuk ion yang disebut basa konjugasi, sedangkan basa yang telah menerima proton dari asam disebut asam konjugasi.
Pada reaksi :
HCO3- + H2O ↔ CO3-2+ H3O+
HCO3- bersifat sebagai asam karena telah meberikan protonnya pada H2O sehingga berubah menjadi CO3-2 .CO3-2 adalah suatu basa konjugasi dari . Begitu juga dengan H2O yang bersifat basa karena telah memerima proton dari sehingga membentuk H3O+. H3O+ adalah suatu asam konjugasi dari H2O.
Pasangan asam Basa KojugasiHCO3- - CO3-2
H2O - H3O+
Teori Asam Basa Bronsted Lowry
Perhatikan reaksi asam basa Bronsted - Lowry berikut ini :
NH3 + HCl ↔ NH4+ + Cl-
Pada reaksi tersebut, molekul NH3 berlaku sebagai basa karena mengikat sebuah proton yang berasal dari molekul HCl. Mengapa dapat mengikat proton tersebut?
Lewis mencoba memandang reaksi tersebut dari pembentukan ikatan kimianya, ternyata penyerapan H+oleh molekul NH3 terjadi karena molekul NH3 dapat mendonorkan pasangan elektron bebasnya kepada ion melalui ikatan kovalen koordinasi.
Berdasarkan kenyataan ini, G.N Lewis memberikan pernyataan tentang Teori Asam basannya.
"Asam : Akseptor Pasangan elektron
Basa : Donor Pasanan Elektron"
Konsep asam basa Lewis dapat menjelaskan reaksi reaksi yang bersuasana asam atau basa tanpa melibatkan ion .
Latihan Soal
Kunci Jawaban