Pengertian Koloid
Koloid adalah sitem dispersi yang memiliki ukuran partikel antara 1 nm - 100 nm. Jadi koloid termasuk kedalam campuran heterogen yang memiliki dua fase yaitu fase terdispersi dan fase pendispersi. Zat yang di dipersikan (tersebar) dalam dalam campuran disebut fase terdispersi dan yang yang mendispersikan (menyebarkan) zat terdispersi disebut medium pendispersi. Fase terdispersi dan fase pendispesinya tidak dapat diamati secara langsung, tetapi harus menggunakan mikroskop ultra.
Perbandingan sifat larutan koloid dan suspensi:
Jenis Jenis Koloid
Dipandang dari kelarutannnya koloid dapat dibagi atas:
Koloid dispersi
yaitu koloid yang partikelnya tidak dapat larut secara individu dalam individu. Yang terjadi hanyalah penyebaran partikel tersebut. contoh : koloid mikromolekul (protein dan plastik), Koloid belerang.
Koloid Asosiasi
Koloid yang terbentuk dari gabungan partikel kecil yang larut dalam medium. Contoh koloid Fe(OH)3 .
Telah dijelaskan bahwa koloid terdiri atas dua fasa yaitu safa terdispersi dan fase pendispersi. Berdasarkan wujud dari fasa terdispersi dan medium pendispersinya maka sistem koloid dalam dikelompokkan sebagai berikut:
Ditinjau dari interaksi fasa terdispersi dengan medium pendispersinya, koloid dapat dibedakan menjadi:
Koloid Liofil
yaitu koloid yang suka berikatan dengan mediumnya sehingga sulit dipisahkan atau sangat stabil. Jika mediumnya air disebut koloid hidrofil, yaitu yang suka air. Contoh : agar - agar dan tepung kanji.
Koloid Liofob
Koloid yang tidak menyukai mediumnya sehingga cenderng memisah, dan akibatnya tidak stabil. Bila mediumnya air, disebut koloid hidrofob yang tidak suka air. Contoh : sol emas dalam air.
Koloid dapat berubah menjadi tidak koloid atau sebaliknya. Berdasarkan perubahan itu ada maka koloid dibagi menjadi :
Koloid reversible
yaitu suatu koloid yang dapat berubah jadi tak koloid, dan kemudian menjadi koloid lagi. Contoh air susu bila dibiarkan akan mengendap, tetapi bila dikocok kembali akan bercampur seperti semula.
Koloid irreversible
koloid yang setelah berubah menjadi bukan koloid tidak dapat berubah kembali menjadi koloid. Contoh : sol emas.
Dipandang dari kelarutannnya koloid dapat dibagi atas:
Koloid dispersi
yaitu koloid yang partikelnya tidak dapat larut secara individu dalam individu. Yang terjadi hanyalah penyebaran partikel tersebut. contoh : koloid mikromolekul (protein dan plastik), Koloid belerang.
Koloid Asosiasi
Koloid yang terbentuk dari gabungan partikel kecil yang larut dalam medium. Contoh koloid Fe(OH)3 .
Telah dijelaskan bahwa koloid terdiri atas dua fasa yaitu safa terdispersi dan fase pendispersi. Berdasarkan wujud dari fasa terdispersi dan medium pendispersinya maka sistem koloid dalam dikelompokkan sebagai berikut:
Ditinjau dari interaksi fasa terdispersi dengan medium pendispersinya, koloid dapat dibedakan menjadi:
Koloid Liofil
yaitu koloid yang suka berikatan dengan mediumnya sehingga sulit dipisahkan atau sangat stabil. Jika mediumnya air disebut koloid hidrofil, yaitu yang suka air. Contoh : agar - agar dan tepung kanji.
Koloid Liofob
Koloid yang tidak menyukai mediumnya sehingga cenderng memisah, dan akibatnya tidak stabil. Bila mediumnya air, disebut koloid hidrofob yang tidak suka air. Contoh : sol emas dalam air.
Koloid dapat berubah menjadi tidak koloid atau sebaliknya. Berdasarkan perubahan itu ada maka koloid dibagi menjadi :
Koloid reversible
yaitu suatu koloid yang dapat berubah jadi tak koloid, dan kemudian menjadi koloid lagi. Contoh air susu bila dibiarkan akan mengendap, tetapi bila dikocok kembali akan bercampur seperti semula.
Koloid irreversible
koloid yang setelah berubah menjadi bukan koloid tidak dapat berubah kembali menjadi koloid. Contoh : sol emas.