Pengertian, Fungsi, Jenis Hadis | Hadis menurut bahasa memiliki beberapa arti, yaitu baru, dekat, warta atau berita. Adapun pengertian hadis menurut istilah ialah segala sesuatu yang disandarkan kepada nabi baik berupa perkataan, perbuatan, dan ketetapan. Sedangkan, menurut para ahli, pengertian hadis identik dengan sunah, yaitu segala perbuatan, perkataan, takrir, sifat, keadaan, tabiat, atau watak, dan sirah (perjalanan hidup) Nabi Muhammad saw, baik yang berkaitan dengan masalah hukum ataupun tidak. Kedudukan hadis adalah sebagai sumber kebenaran kedua setelah Al-Quran dan memiliki banyak fungsi bagi umat Islam.
Pengertian Hadis |
Fungsi hadis bagi umat Islam adalah sebagai dasar hukum dan menempatkannya pada tempat kedua setelah Al-Qur'an karena hadis memperoleh dasar kebenarannya dari Al-Quran dan bimbingan dari Allah SWT, yang selalu terjaga kebenarannya. Hadis mempunyai fungsi sebagai berikut:
- Sebagai penjelas dari Al-Quran yang masih bersifat umum, contohnya tentang tata cara shalat, puasa, haji, dan lain-lain.
- Menguatkan hukum-hukum yang terdapat dalam Al-Quran. Contohnya: perintah melaksanakan shalat yang bertujuan mencegah perbuatan keji dan munkar. Kemudian, dikuatkan oleh hadis bahwa shalat adalah tiang agama, barang siapa mendirikan shalat berarti dia mendirikan agama dan barang siapa meninggalkannya berarti dia merusak agama.
- Menetukan hukum tersendiri. Contoh: Nabi menetapkan bahwa seorang muslim tidak boleh mewariskan kepada seorang kafir dan sebaliknya orang kafir tidak mewariskan kepada orang muslim.
Ditinjau dari banyak sedikitnya orang yang meriwayatkan (perawi), jenis-jenis hadis dibagi menjadi tiga, yaitu sebagai berikut:
- Hadis Mutawatir: Hadis mutawatir adalah hadis yang diriwayatkan oleh banyak sahabat. Kemudia, diteruskan oleh generasi berikutnya yang tidak memungkinkan mereka sepat untuk berdusta. Hal ini disebabkan banyaknya orang yang meriwayatkannya.
- Hadis Masyur: Hadis Masyur adalah hadis yang diriwayatkan oleh dua orang sahabat atau lebih yang tidak mencapai derajat mutawatir. Namun, setelah itu tersebar dan diriwayatkan oleh sekian banyak tabi'in yang mencapai derajat mutawatir sehingga tidak memungkinkan jumlah tersebut akan sepakat berbohong.
- Hadis Ahad: Hadis ahad adalah hadis yang diriwayatkan oleh satu atau dua orang sehingga tidak mencapai derajat mutawatir.
Ditinjau dari segi kualitas perawinya, jenis-jenis hadis dapat dibagi menjadi empat, yaitu sebagai berikut:
- Hadis Sahih: Hadis sahih adalah hadis yang diriwayatkan oleh perawi yang adil, kuat hafalannya, tajam penelitiannya, sanad yang bersambung, tidak cacat, dan tidak bertentangan dengan riwayat orang yang lebih terpercaya.
- Hadis Hasan: Hadis hasan adalah hadis yang diriwayatkan oleh perawi yang adil, tetapi kurang kuat ingatannya, sanadnya bersambung, tidak cacat, dan tidak bertentangan.
- Hadis Dai'f: Hadis dai'f adalah hadis palsu yang dibuat orang atau dikatakan orang sebagai hadis, padahal bukan hadis.
Sekian uraian tentang Pengertian, Fungsi, Jenis Hadis. Baca juga Setelah Ruh Berpisah Dari Jasad, Siapkan Diri dengan Pertanyaan ini
- Bachrul Ilmy. 2007. Pendidikan Agama Islam untuk SMK. Bandung: Grafindo Media Utama.