-->

Pengertian Pestisida dan Jenis Pestisida

Pengertian Pestisida dan Jenis Pestisida - Pestisida adalah bahan kimia yang digunakan untuk mengontrol hama tanaman budi daya, sebagian besar bereaksi dengan cara mengganggu proses dasar biokimia dan fisiologi suatu organisme. Penyemprotan pestisida harus dilaksanakan pada saat yang tepat sehubungan dengan tahap-tahap perkembangan hama. Cara penggunaan pestisida bermacam-macam, antara lain dengan cara disemprotkan, ditaburkan, diinjeksikan pada batang, dan ada pula dengan cara pengasapan. Pada umumnya pestisida digunakan melalui penyemprotan. Pestisida untuk membasmi cacing pembusuk akar pada umumnya digunakan dengan cara menaburkan. Contoh pestisida cacing adalah furadan.

Pengertian Pestisida dan Jenis Pestisida
Pestisida
Pestisida dapat dibagi menjadi beberapa jenis. Jenis-jenis pestisida tersebut dibagi berdasarkan fungsinya, antara lain sebagai berikut:
  • Akarisida: berasal dari kata akari yang dalam bahasa Yunani berarti tungau atau kutu. Akarisida sering juga disebut sebagai mitesida. Fungsinya untuk membunuh tungau atau kutu. Contoh nama formulasi pestisida Kelthene MF dan Trithion 4 E.
  • Algisida: berasal dari kata alga yang dalam bahasa latinnya berarti ganggang laut. Benfungsi untuk melawan alge. contohnya Dimanin.
  • Avisida: berasal dari kata avis yang dalam bahasa latinnya berarti burung. Berfungsi sebagai pembunuh atau zat penolak burung serta pengontrol populasi burung. Contohnya Avitrol.
  • Bakterisida: berasal dari kata latin bacterium atau kata Yunani bacron Berfungsi untuk melawan bakteri. Contohnya Agrept. Agrymicin. Bacitin. Tetracyclin, Trichiorophenol Streptomycin.
  • Fungisida: berasal dari kata latin fungus atau kata Yunani spongos yang berarti jamur. Berfungsi untuk membunuh jamur atau cendawan. Contohnya Benlate.
  • Herbisida: berasal dari kata latin herba yang berarti tanaman setahun. Berfungsi membunuh gulma (tumbuhan pengganggu). Contohnya Gramoxone.
  • Insektisida: berasal dari kata latin insectum yang berarti potongan, keratan atau segmen tubuh. Berfungsi untuk membunuh serangga. Contohnya Lebaycid.
  • Larvisida: berasal dari kata Yunani lar. Berfungsi untuk membunuh ulat atau larva. Contohnya Fenthion dan Dipel (Thuricide).
  • Molluksisida: berasal dari kata Yunani molluscus yang berarti berselubung tipis lembek. Berfungsi untuk membunuh siput. Contohnya Morestan.
  • Nematisida: berasal dari kata latin nematoda atau bahasa Yunani nema yang berarti benang. Berfungsi untuk rnembunuh nematoda (semacam cacing yang hidup di akar. Contohnya Nemacur. Furadan. Basamid G, Ternik 10 G dan Vydate.
  • Ovisida: berasal dari kata latin ovum yang berarti telur. Berfungsi untuk membunuh telur.
  • Pedukulisida: berasal dari kata latin pedis berarti kutu, tuma. Berfungsi untuk membunuh kutu atau tuma.
  • Piscisida: berasal dari kata Yunani piscis yang berarti ikan. Berfungsi untuk membunuh ikan. Contohnya Sqouxin untuk Cyprinidae. dan Chemis 5 EC.
  • Rodentisida: berasal dari kata Yunani rodera yang beranti pengerat. Berfungsi untuk membunuh binatang pengerat. seperti tikus. Contohnya Diphacin 110.
  • Predisida: berasal dari kata Yunani praeda yang berarti pemangsa. Berfungsi untuk membunuh pemangsa (predator).
  • Silvisida: berasal dari kata latin silva yang berarti hutan. Berfungsi untuk membunuh pohon.
  • Termisida: berasal dari kata Yunani termes yang berarti serangga pelubang daun. Berfungsi untuk membunuh rayap. Contohnya Agrolene 26 WP.
Penggunaan pestisida dapat menimbulkan efek negatif bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Hal itu karena pestisida akan menjadi residu dalam tubuh hewan dan mengakibatkan jenis-jenis hama, misalnya serangga, menjadi resistan (kebal). Hewan-hewan pemakan serangga banyak yang mati karena akumulasi residu insektisida dalam tubuhnya. Manusia juga dapat mengalami akumulasi residu insektisida dalam tubuh karena mendapatkan makanan dari tumbuhan maupun hewan yang telah tercemar pestisida.

Mengingat bahaya yang ditimbulkan oleh pestisida tidak dapat dihilangkan sama sekali maka tindakan yang dilakukan ialah mengurangi seminimal mungkin efek negatif penggunaan pestisida. Cara yang ditempuh, yaitu menggunakan pestisida sesuai dosis dan tidak menggunakan pestisida yang dilarang karena sangat membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan. Pestisida yang dilarang antara lain DDT, dieldrin, aldrin, chlordane, dinozeb, heptachlor, lindane, hexachlorobenzene, senyawa merkuri, pentachlorophenol, dan parathion.

Sekian uraian tentang Pengertian Pestisida dan Jenis Pestisida, baca juga Aktifitas Manusia dan Kaitannya dengan Pencemaran

Referensi:
  • Sudarmo, Subiyakto. 1991. Pestisida. Yogyakarta: Kanisius.