Teori Atom Dalton
Dalton mengatakan bahwa materi tersusun dari partikel kecil yang disebut dengan Atom. Pernahkah kamu membayangkan sebatang kapur tulis yang jika kita bagi sampai ke bagian terkecil, menurut Dalton akan ditemukan suatu partikel paling kecil yang tidak akan bisa dibagi lagi. Partikel inilah yang disebut dengan Atom.
Atom itu tidak dapat dibagi lagi menjadi partikel lebih kecil.
Atom unsur tertentu memiliki sifat dan massa yang identik. Sebagai contoh adalah atom hidrogen di pada molekul air memiliki sifat dan massa yang identik dengan atom hidrogen pada molekul gula misalnya.
Atom unsur yang berbeda memiliki sifat dan massa yang berbeda. Maksudnya adalah atom hidrogen tentu memiliki sifat dan massa yang berbeda dengan atom besi, kenapa??? Karena unsur nya berbeda.
Reaksi kimia adalah penggabungan, pemisahan atau penyusunan kembali atom -atom. Artinya dalam suatu reaksi kimia, tidak ada atom yang diciptakan baru atau hilang, jadi jumlahnya selalu tetap.
Atom suatu unsur bergabung dengan atom unsur lain membentuk suatu senyawa selalu dengan perbandingan yang bulah dan sederhana. Sebagai contoh atom H dan O pada molekul air selalu bergabung dengan perbandingan 1 : 8.
Kelemahan Teori atom Dalton
- Dalton mengatakan bahwa atom tidak dapat dibagi lagi. Kini telah dibuktikan bahwa atom terbentuk dari partikel dasar yang lebih kecil lagi dibandingkan atom yakni proton, elektron dan neutron.
- Menurut Dalton atom tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan. Tetapi melalui reaksi nuklir suatu atom dapat diubah menjadi atom unsur lain
- Dalton mengatakan atom suatu unsur sama dalam segaa hal. Tetapi sekarang ditemukan isotop atom yaitu atom unsur yang sama tetapi berbeda masssanya.
Walaupun mempunyai kelemahan, teori atom dalaton merupakan tonggak sejarah dalam kemajuan ilmu kimia. Ia merupakan ahli kimia yang pertama kali mengemukakan teorinya bersasarkan percobaan. Dalton juga dijuluki bapak kimia modern.
Teori Atom Thomson
Untuk mengatasi kelemahan teori atom Dalton, maka Thomson mencoba mempelajari percobaan tabung sinar katoda yang dilakukan Crokes. Dalam percobaan sinar katoda Thomson telah mennunjukkan bahwa setiap atom mengandung elektron. elektron juga sangan ringan sehingga ketika diberi energi, misalkan dengan tegangan listrik maka elektron ini akan berhamburan keluar. Elektron yang keluar ini berupa sinar yang bergerak dari katoda ke anoda pada percobaan Crokes. Thomson juga menduga bahwa elektron ini berada dibagian luar atom sehingga sangat mudah lepas dari atom. Berdasarkan penalaran ini maka Thomson merumuskan teori atomnya :
"Atom merupakan sebuah bola kecil bermuatan positif dan di permukaanya tersebar elektron yang bermuatan negatif"
Model atom ThomsonModel atom ini dikenal juga dengan Model atom roti kismis.
Kelemahan :
Teori atom Thomson tidak mejelaskan kedudukan elektron dalam atom, hanya menyatakan berada dipermukaannya saja oleh akibat adanya gaya tarik muatan positifnya. Muncul pertanyaan bagaimanakah posisi elektron di dalam atom?. Hal ini mendodrong para ahli untuk mencari tahu lebih banyak tentang atom.
Teori Atom Rutherford
Ernest Rutherford dan kawannya Geiger melakukan percobaan dengan menembakkan sinar alfa pada selempeng platina tipis keudian hasilnya ditanggkap oleh layar yang dapat berfluoresensi jika terkena sinar alfa.
Hasil percobaan menunjukan bahwa sinar alfa yang ditembakkan itu ada yang menembus lurus , membelok dan memantul. Sinar yang tembus jumlahnya lebih banyak dibandingkan sinar yang membelok atau dipantukan. Gejala ini kemudian dijelaskan oleh Rutherford, bahwa sinar alfa yang tembus menandakan bahawa atom mengandung banyak ruang hampa. Dipusat atom terdapat partikel bermuatan positif yang disebut dengan inti. Ketika sinar alfa(muatanya positif) menedekati inti maka sinar ini akan dibelokkan atau dipantulkan. Tapi kejadian ini jumalahnya sangat sedikit. Hal ini disimpulkan bahwa atom lebih banyak mengandung ruang hampa dan ukuran inti sangat kecil. Dengan penalaran ini Rutherford merumuskan teori atomnya :
"atom terdiri dari init yang bermuatan positif yang merupakan pusat massanya atom. Disekitar inti terdapat elektron yang bergerak mengelilinginya adalam ruang hampa"
Model atom Rutherford
Maxwel mengatakan bahwa jika suatu partikel (elektron) bermuatan bergerak akan kehilangan energi dalam bentuk cahanya maka lama - kelamaan energinya akan habis dan tertarik oleh ini sehingga atom akan musnah. Ruherford tidak dapat mejelaskan kestabilan elektron dalam mengelilingi inti. Mengapa elektron tidak jatuh ke inti.
Teori Atom Bohr
Bohr mengemukakan teorinya berdasarkan percobaan spektrum atom hidrogen. Bohr menerangkah bahwa elektron hidrogen dapat berpindah dari satu tingkat enegri ke tingkat energi yang lain yang kemudian disebut sebagai kulit atom. Ketika elektron diberi energi maka elektron tersebut akan berpindah tempat ke tingkat energi yang lebih tinggi dengan menyerap nenrgi yang diberikan. Elektron pada tingkat energi tinggi tidak stabil dan cenderung akan kembali lagi turun ke tingkat energi semula sambil memancarkan sinar. Berdasarkan penalaran ini Bohr berkesimpulan bahwa dalam atom terdapat tingkat tingkat energi dan kemudian merumuskan teor atomnya :
"atom terdiri dari inti bermuatan positif dan elektron yang bergerak mengelilingi inti pada lintasan tertentu. Elektron pada lintasan ini tidak menyerap atau melepaskan energi sehingga energi elektron tidak habis dan elektron tidak jatuh ke inti"
Model atom Bohr
Kelemahan :
Jika satu garis spektrum atom hidrogen diperhatikan dengan cermat, maka akan terdiri dari garis garis kecil yang sangat berdekatan. Fakta ini tidak dapat dijelaskan oleh Bohr sehingga menjadi kelemahan teorinya.
Teori Atom Mekanika Kuantum
Dalam teori ini dijelskan bahwa kedudukan elektron mengelilingi inti atom digambarkan dengan orbital. Orbital adalah daerah kebolehjadian menemukan elektron. Karena sebenarnya elektron itu bersifat sebagai gelombang elektromgnetik yang tidak bergerak lurus, maka kedudukan elektron tidak dapat ditentukan secara pasti di dalam atom.
Model atom