-->

Kegunaan Koloid

Telah kita pelajari bahwa sistem koloid sangat banyak kita temukan dalam kehidupan sehari hari. Ada yang menguntungkan dan ada pula yang merugikan. Dengan mempelajari koloid kita dapat mengambil keuntungan dan menghindari kerugian yang ditimbulkannya. Beberapa keuntungan koloid yang dapat kita gunakan dalam kehidupan dijelaskan sebagai berikut.

    Kegunaan Koloid dalam mengurangi polusi udara.    
http://chemistryeducenter.blogspot.co.id/
Gas buangan pabrik yang sangat berbahaya dan dapat mencemari lingkungan bisa diatasi dengan menggunakan alat yang disebut dengan Pengendap Cottrell.

Prinsip Kerja Mesin Cottrell
http://chemistryeducenter.blogspot.co.id/
Mesin pengendap Cottrell adalah mesin yang menggunakan prisip elektroforesis dalam mesihkan asap pabrik dalam suatu industri. Hal ini bertujuan untuk mengurangi zat zat polusi udara. Mekanisme kerjanya adalah gas buangan pabrik dialirkan melaui ujung ujung logam yang tajam dan telah diberi arus bertegangan tinggi. Ujung - ujung logam ini akan melepaskan elektron berkecepatan tinggi yang akan mengoksidasi  molekul molekul di udara. Partikel koloid dalam gas buangan akan mengadsorbsi ion ion ini sehingga menjadi bermuatan positif. Partikel koloid yang bermuatan ini akhirnya tertarik oleh eltroda yang bermuatan berlawanan dan akhirnya mengumpal. Alat Cottrel merupakan alat yang dibuat untuk mengumpulkan asap atau debu pabrik kemudian dibuang melalui cerobong pabrik. alat ini akan mengendapkan partikel koloid dalam asap yang akan dibuang ke  udara. Partikel koloid berupa aerosol asap dan debu akan teendap karena adanya gaya elektrostatik sehingga debu yang dikeluarkan besar dari zat berbahaya dan polutan yang dapat mencemari lingkungan.

    Penggumpalan lateks    
http://chemistryeducenter.blogspot.co.id/

Lateks adalah koloid karet dalam air berupa sol yang bermuatan negatif. Bila ditambah ion negatif maka lateks akan menggumpal sehingga dapat dibentuk sesuai cetakan.

    Kegunaan koloid dalam bidang kesehatan = Pasien gagal ginjal    
http://chemistryeducenter.blogspot.co.id/

Darah mengandung banyak partikel koloid seperti sel darah merah, sel darah putih dan antibodi. Pada orang yang menderita gagal ginjal, Ginjalnya tidak berfungsi dalam menyaring darah dengan urin yang mengandung zat beracun seperti urea dan kreatin sehingga kedua zat ini bercampur. Orang yang menderita gagal ginjal dapat dibantu dalam melakukan proses cuci darah yang sebelumnya tidak bisa dilakukan oleh ginjal dengan menggunakan alat yang memakai prinsip dialisis. Dengan cara dialisis darah pasien dihisap kemudian dialirkan ke alat cuci darah. Dalam alat ini zat beracun sperti urea dan kreatin serta ion - ion lain ditarik keluar dari darah sehingga darah menjadi lebih bersih. Darah yang telah bersih ini kemudian dialirkan kemabli masuk dalam tubuh pasien. 

     Penjernihan air     
Air yang jernih harus bebas dari partikel koloid, oleh karena itu untuk menjernihkannya dipakai alumunium sulfat atau tawas. Tawas akan mengion menjadi ion Al+3 dan SO42- yang akan mengkoagunlasi pertikel koloid dalam air sehingga mengendap didasar wadah.

    Deodorant    
Keringat biasanya mengandung protein yang dapat menimbulkan bau badan jika diuraikan oleh bakteri yang ada di tempat basah pada tubuh seperti ketiak. Bila ditempat itu diberi deodorant yang mengandung aluminium korida maka protein yang keluar bersama kerina kan dikoagulasikan dalam keringan sehingga sukar diuraikan oleh bakteri. Hal ini berakibat pada bau badan yang akan berkurang. Namun pengendapat protein dalam keringan memiliki efek negatif yaitu menyumbat pori - pori tempat keringat keluar sehingga kinerja pembuangan keringat akan berkurang.

Sebagai bahan makanan dan obat
Ada bahan makanan yang berwujud padat sehingga tidak enak dilihat atau sulit untuk dicerna. Kadangkala zat  makanan itu sukar larut dalam air. Untuk mengatasinya makan tersebut dikema dalam bentuk koloid sehingga lebih mudah dicerna. Contoh : susu

     Bahan Kosmetik     
90 % bahan kosmetik adalah berupa koloid yang dilarutkan dalam pelarut tertentu.

     Bahan Pencuci = Sabun     
Sabun adalah bahan pencuci yang dapat mengemulsi minya dengan air. sabun memiliki kepala yang polar sedangkan bagian ekorya bersifat non polar. Kepalanya akan larut dalam air sedangkan ekornya larut dalam minyak. Sehingga ketika kita mencuci mengunakan sabun, lemak lemak yang ada pada pakaian akan terikat oleh bagian ekor molekul sabun kemudian ketika disiram dengan air maka bagian kepala molekul sabun akan ikut dengan air. Akibatnya kotoran pakaian juga terbawa oleh air sehingga pakaian menjadi lebih bersih.