-->

Seni Rupa Modern (Pengertian, Contoh, Ciri-ciri, Fungsi)

Pengertian Seni Rupa Modern adalah seni rupa yang tidak terbatas pada kebudayaan suatu daerah atau adat, tetapi tetap berdasarkan sebuah filosofi dan masih masuk aliran seni rupa. Seni rupa modern adalah suatu karya seni rupa hasil kreativitas untuk menciptakan suatu karya yang baru atau bisa dikatakan karya seni rupa pembaruan.

Mengkaji fenomena seni rupa modern, tentu bermula dari jasa kaum impresionisme Prancis, yang menyelenggarakan pameranpameran mereka pada tahun-tahun 1874, 1877, 1879, 1880, 1881, 1882, dan 1886. Meskipun dalam tubuh impresionisme terjelma beberapa keunikan individu, tapi secara keseluruhan kelompok ini menunjukkan kesatuan sikap, yakni pemberontakan terhadap kaum akademis, seperti Jaques Louis David dan Jean Augustie Dominique Ingres.

Dalam tahun 1876 kritikus Duranty menulis “Dari intuisi ke intuisi, secara bertahap mereka tiba pada dekomposisi sinar matahari menjadi lapisan spektrum dan elemennya, kemudian mengkonstruksikannya menjadi kesatuan dengan keselarasan baru, bagaikan warna pelangi yang bertaburan di atas kanvas mereka.”

Ciri-ciri Seni Rupa Modern 
1. Tidak ada unsur ornament
2. Universal
3. Fungsionalitas diprioritaskan
4. Orisinalitas/ kemurnian/ purity
5. Penguatan dalam konsep
6. Tidak terikat pada hal-hal tertentu.
7. Minimalis
8. Rasionalitas/Rationality
9. Dominan bentuk-bentuk geometris
10. Kreativitas
11. Adanya Unsur-unsur Modernisme (Eksperimen, Inovasi, Kebaruan, Orisinalitas)
12. Konsep penciptaannya tetap berbasis pada sebuah filosofi, tetapi jangkauan penjabaran visualisasinya tidak terbatas.

Aliran Seni Rupa Modern
Ada banyak sekali aliran seni rupa modern yang ada di dunia ini. Berikut ini adalah beberapa contoh aliran seni rupa modern:
1. Pop Art
Pop Art adalah produk sistem perekonomian kapitalis, di mana segala hal dalam kehidupan ini, termasuk hal-hal yang berada dalam wilayah realitas simbolisme diusahakan menjadi komoditi yang bisa dijual ke pasar luas. Oleh karena itu logika produk kesenian yang lahir dari sistem perekonomian ini adalah logika pasar, bukan logika artistik.

Dengan demikian, dalam dunia pop art, eksistensi sang pencipta juga tidak terlalu penting, yang lebih diperlukan adalah produknya yang bisa dikemas sebagai komoditi dan dijual ke pasar luas. Kecuali sosok seniman itu juga merupakan komoditi yang bisa dijual. Dengan kata lain rekayasa citra tentang dirinya lebih penting ketimbang pribadi seniman, karena semakin besar liputan media yang dia peroleh semakin laris karya-karyanya di pasar luas. alam bidang seni rupa, tampil seniman por art seperti Andy Warhol, Roy Lichtenstein, Tom Wesselmann, dan kawan-kawan.

Dalam seni music pop menunjukkan pada berbagai jenis music yang popular dalam masyarakat. Pop juga tampil dalam seni patung, poster, desain, seni grafiti, fashion, dan sebagainya. Pop Art dipandang pula sebagai salah satu manifestasi subkultur, gerakan cultural generasi muda. Pop identik dengan gaya hidup generasi muda dengan karakteristik perlawanan kepada kemapanan norma-norma masyarakat yang berlaku.

2. Seni Kontemporer
Pada Encylopedia The World Art Estetika Kontemporer disebutkan, bahwa estetika yang baru ini bertujuan untuk memfilsafatkan dalam pengertian anti metafisik, dan kemudian membedakannya dari estetika-estetika sebelumnya. Namun dia tidak akan membuang prinsip kategori-kategori, dan sebagai akibatnya menciptakan konsep mendua dan ragu tentang pengertian filsafat. Sementara Klaus Honnef mengidentifikasi seni rupa kontemporer sebagai perubahan paradoksal dari avant garde ke post avant garde, sedangkan John Grifith dan Endrew Benyamin menganggap seni rupa kontemporer bertentangan secara diametral dengan modernisme yang percaya pada universalisme. Seni rupa kontemporer tidak percaya lagi pada pusat-pusat perkembangan di mana pun, sebaliknya percaya pada perkembangan seni rupa dalam batas-batas kenegaraan.

Menurut teoretikus Jerman Udo Kulterman pengertian kontemporer dekat dengan paham posmodern dalam arsitektur, paham baru ini menentang kerasionalan modernisme yang dingin dan berpihak pada simbolisme instingtif. Dalam terori yang lebih baru tercatat prinsip pluralisme yang terbanyak mendasari pengertian kontemporer sekarang ini.

Dari berbagai keterangan di atas dapat ditentukan adanya dua paradigma aktivitas seni kontemporer. Pertama kelompok yang mementingkan aktivitas seni sebagai aktivitas mental senimannya. Kedua kelompok yang mementingkan aktivitas seni ditujukan bagi kepentingan masyarakat. Scruton melihat kecenderungan persepsi seperti itu sebagai sesuatu yang menyulitkan dalam penilaian estetik.

3. Seni Konseptual

Konseptual adalah sesuatu yang berkaitan dengan konsep. Konsep atau ide adalah hal yang penting dalam penciptaan seni. Seni konseptual disatukan oleh satu sikap penggunaan bahasa verbal dan non verbal, analogi atau ilmu bahasa menjadi esensi dan seni.

Seni konseptual sangat kontroversial, menjungkirbalikkan segala kemapanan seni (nilai-nilai, gaya, galeri, pasar seni dan sebagainya). Para seniman konseptual menggunakan semiotika, feminisme dan budaya populer dalam berkarya, sehingga berlainan sekali dengan karya-karya seni konvensional. Karena itu konseptualisme akhirnya menjadi paham pemikiran yang memayungi bentuk-bentuk seni yang tidak berwujud piktorial dan skulptural seperti Body Art, Eart Art, Vidoe Art, Performance Art, Process Art, Instalation Art dan lain-lain.

Seni konseptual menemukan spektrum baru dalam seni rupa, sebagai pengganti kiasan atau pantun dalam bahasa, surat kabar, majalah, periklanan, pos, telegram, buku-buku, katalogus, foto kopi, film, video, anggota badan, bahkan dunia ini bisa dijadikan medium atau objek seni. Sejak kehadiran seni konseptual batas-batas antara seni secara fisik mulai kabur, sebab seni konseptual mengakses hamper semua bentuk seni dan non seni.

Contoh Karya Seni Rupa Modern

Berikut ini adalah Contoh seni rupa modern:
Lukisan “Impression-sunrise” oleh Claude Monet
Lukisan “Impression-sunrise” oleh Claude Monet 
  
Lukisan “A Modern Olympia” oleh Paul Cezanne
Lukisan “A Modern Olympia” oleh Paul Cezanne  
 
Lukisan “The Dance of the Veils” oleh Pablo Picasso
Lukisan “The Dance of the Veils” oleh Pablo Picasso 
  
Lukisan “Le dejeuner sur I’herbe” oleh Edouard Manet
Lukisan “Le dejeuner sur I’herbe” oleh Edouard Manet  
  
Lukisan “The Oath of the Horatii” oleh Jacques-Louis David
Lukisan “The Oath of the Horatii” oleh Jacques-Louis David 
 
Lukisan “Blue and Green Music” oleh Georgia O’Keefee
Lukisan “Blue and Green Music” oleh Georgia O’Keefee 

Lukisan “The Dance” oleh Henri Matisse
Lukisan “The Dance” oleh Henri Matisse 

Fungsi dan Tujuan Seni Modern
  1. Memberi warna baru terhadap kebutuhan manusia baik secara fisik maupun psikis. Secara fisik yaitu munculnya bentuk-bentuk desain arsitektur yang baru dan desain-desain lainnya seperti alat-alat transportasi, fashion dan lain lain. Psikis yaitu Mengurangi kejenuhan penikmat karya seni, karena muncul berbagai aliran baru seperti pada seni lukis dan cabang seni lainnya. 
  2. Meningkatkan popularitas para seniman, karena seni modern selalu menyertakan nama senimannya pada setiap karya yang diciptakan. 
  3. Memberikan kemudahan masyarakat, karena banyak penemuan-penemuan baru dari hasil eksperimen para seniman modern.