-->

Teknik Dasar dan Tujuan Lompat Tinggi

Sebelum melakukan lompat tinggi, tentunya ada beberapa gerakan dasar ataupun teknik dasar yang harus dipahami dan dipelajari terlebih dahulu. Menurut Dikdik Zafar Sidik (2010:76), “Lompat tinggi terbagi dalam fase-fase: 1) Lari awalan (approach), 2) Bertumpu/bertolak (take-of), 3) Melayang (flight), 4) Mendarat (landing)”. Giri Wiarto (2013:38) juga menjelaskan dalam bukunya bahwa,”Lompat tinggi sama halnya dengan lompat jauh memerlukan unsur-unsur pokok yang penting dimiliki oleh atlet pelompat tinggi, antara lain : awalan, tumpuan, saat melewati mistar dan mendarat.”

1. Awalan
Awalan merupakan kunci pertama bagi pelompat tinggi dalam usahanya dan melampaui suatu ketinggian. Untuk menguasai dengan baik cara melakukan awalan perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
  • Titik awalan dan sudut awalan harus tepat
    Yang dimaksud dengan titik awalan adalah tempat berpijak atau berdiri permulaan sebelum pelompat mulai melakukan lari awalan. Oleh sebab itu awalan harus tepat dan tetap, agar banyaknya langkah dalam setiap lompatan juga selalu tepat. mengenai besar kecilnya sudut awalan tergantung dari masing-maing gaya misalnya :
    - Gaya scots sekitar 30-35 derajat.
    - Gaya gunting sekitar 40-50 derajat
    - Gaya guling sisi sekitar 40 derajat
    - Gaya flop sekitar 70-85 derajat, walaupun pada tiga langkah terakhir mengecil sekitar 35-40derajat . 
  • Arah awalan tergantung dari kaki tumpuan.secara teknis kaki kiri kanan yang dipakai untuk bertumpu akan menentukan dari arah mana pelompat harus mengawali awalan, ini pun tergantung pula dari gaya yang dipakai. 
  • Langkah kaki dari pelan semakin dipercepat,dilakukan secara wajar dan lancar. Kecepatan lari pada akhir awalan tidak perlu dilakukan dengan kecepatan penuh, karena awalan pada tingkat tinggi yang dilakukan secara full speed akan mempersulit atau menguarangi timbulnya daya tolakan kaki untuk membawa badan melambung keatas. 
  • Banyaknya langkah tidak ada ketentuan yang pasti. Namun pada umumnya banyaknya langkah berkaisar 9-15 langkah
Teknik Dasar Lompat Tinggi
Lompat tinggi Gaya guling sisi
2. Tumpuan (Tolakan)
Tumpuan dilakukan dengan kaki yang kaut. Saat bertumpu harus tepat pada titik tumpu. Titik tumpu adalah tempat berpijaknya kaki tumpu pada saat melakukan lompatan, untuk memperoleh titik tumpu yang tepat harus dicari dengan cara mencoba berulang kali kaki sejak dari menentukan awalan,sudut awalan, irama serta banyaknya langkah. Titik awalan dikatakan tepat, apabila saat badan melayang di udara titik ketinggian maksimal benar-benar tepat di atas dan di tengah-tengah mistar.

Apabila titik tumpuan terlelu dekat, akibatnya mistar akan tersentuh badan saat pelompat masih begerak melambung ke atas .sebaliknya apabila titik tumpukan terlalu jauh, akan berakibat mistar tersentuh badan saat pelompat sudah bergerak turun. Disamping itu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat melakukan tumpukan.
  • Menurunkan titik berat badan dengan cara menekuk lutut kaki tumpuan sedemikian rupa (130-160) sehingga menimbulkan daya tolakan yang besar.
  • Saat akan bertumpu posisi badan agak dicondongkan ka belakang (kecuali gaya flop kecondongan kebelakang ini relative sangat kecil atau dihindari sama sekali. 
  • Tumpuan dilakukan dengan kuatsehingga, cepat dan meledak ( explosive) 
  • Menapak pada bagian tumit, terlebih dahulu seluruh tapak kaki-ujung kaki, akhir tumpauan, kaki tumpuan harus lurus pada bagian lutut sampai pada ujung kaki. 
  • Saat bertumpu kedua lengan bisa diayuhkan serentak atau ayunan secara wajar (sepihak) saja.

3. Sikap badan di atas mistar (Melayang)

Gerakan melayang di luar udara terjadi saat kaki tumpu lepas dari tanah. Sikap badan gerakan kaki maupun lengan saat melayang melewati mistar tergantung dari masing-masing gaya. Jadi gerakan dan posisi badan saat melayang inilah yang memberikan ciri-ciri khusus dan membedakan gaya yang satu dengan yang lainya. Tiga prinsip yang perlu diperhatikan pada saat melayang :
  • Saat melewati kedudukan titik berat badan sebaiknya sedekat mungkin dengan mistar. Dalam kinesiology dikatakan bahwa titik berat badan manusia terletak di depan dataran tulang sacrum (panggul) bagian atas sekitar di bagian belakang pusat.
  • Titik ketinggian labung maksimal harus tepat diatas den ditengah-tengah mistar. 
  • Dilakukan dengan tenaga yang sedikit mungkin secara sadar, agar menghindari gerekan-gerakan yang tidak perlu.

4. Mendarat
Sikap mendarat yaitu sikap jatuh setelah melewati mistar dan sebenarnya bukan unsur yang menentukan dalam lompat tinggi, sebab tugas si pelompat dapat dikatakan selesai jika si pelompat telah melewati mistar. Cara melakukan dan sikap badan saat mendarat tergantung pada masing-masing gaya, disini ada dua prinsip yang perlu diperhatikan yaitu dilakukan secara sadar dan Posisi badan harus benar sehingga tidak mengakibatkan rasa sakit atau cidera.

TUJUAN LOMPAT TINGGI

Lompat tinggi itu sendiri adalah salah satu keterampilan untuk melewati mistar yang berada di kedua tiangnya. Tujuan lompat tinggi adalah si pelompat berusaha untuk menaikan pusat masa tubuhnya (center of gravity) setinggi mungkin dan berusaha untuk melewati mistar lompat tinggi agar tidak jatuh. Ketinggian lompatan yang di capai oleh seorang pelompat tergantung dari kemampuan dan persiapan bertanding dari masing-masing individu.

Lompat tinggi merupakan suatu rangkaian gerak untuk mengangkat tubuh ke atas dengan melalui proses lari, menumpu, melayang dan mendarat. Tujuan pembelajaran lompat tinggi untuk meningkatkan kemampuan fisik seperti:
1. Meningkatkan kekuatan
2. Menngkatkan kecepatan
3. Kelentukan.
4. Daya tahan tubuh.
5. Kelincahan
6. Ketrampilan seseorang.

Tujuan Utama Lompat Tinggi
Setelah seseorang tersebut memiliki kemampuan fisik, mereka diharapkan mempunyai tingkat kesegaran jasmani yang tinggi, mempunyai kekebalan terhadap suatu penyakit dan mempengaruhi perkembangan psikis seperti meningkatkan rasa percaya diri, meningkatkan rasa kebersamaan, rasa keberanian dan disiplin diri.

Selain itu apabila dalam olahraga ini orang tersebut berprestasi. Dia dapat di ikut sertakan dalam ajang perlombaan lompat tinggi. Sehingga dapat membanggakan sekolah atau organisasi yang di wakilinya.