-->

Pengertian Integrasi Nasional dan Syarat Integrasi Nasional

Pengertian dan Syarat Integrasi Nasional – Integrasi nasional dapat dipahami dari dua segi yaitu integrasi nasional secara vertikal dan integrasi nasional secara horizontal. Integrasi nasional secara vertikal membahas mengenai cara mempersatukan pemerintah nasional dengan rakyatnya yang tersebar dalam daerah yang luas. Integrasi nasional secara horizontal membahas cara mempersatukan rakyat yang majemuk hidup dalam berbagai golongan primordial yang beraneka ragam nilai, lembaga, serta adat kebiasaannya, sehingga merasa bagian dari satu bangsa yang sama.

Pengertian Integrasi Nasional
Secara etimologis, integrasi berasal dari kata integrate, yang artinya memberi tempat bagi suatu unsur demi suatu keseluruhan, menyatupadukan, menggabungkan, atau mempersatukan. Kata bendanya integritas berarti utuh. Jadi, Integrasi adalah membuat unsur-unsur menjadi satu kesatuan dan utuh. Jadi pengertian Integrasi Nasional adalah menggabungkan seluruh bagian menjadi sebuah keseluruhan dan tiap-tiap bagian diberi tempat sehingga membentuk kesatuan yang harmonis dalam negara kesatuan Republik Indonesia atau NKRI yang bersemboyan “Bhinneka Tunggal Ika”. 

Pengertian dan Syarat Integrasi Nasional

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, integrasi nasional mempunyai arti politis dan antropologis.
  1. Secara Politis.
    Integrasi nasional secara politis berarti penyatuan berbagai kelompok budaya dan sosial dalam kesatuan wilayah nasional yang membentuk suatu identitas nasional.
  2. Secara Antropologis.
    Integrasi nasional secara antropologis berarti proses penyesuaian di antara unsur-unsur kebudayaan yang berbeda sehingga mencapai suatu keserasian fungsi dalam kehidupan masyarakat.
Oleh karena itu, membangun integrasi nasional sangat penting dalam kehidupan bernegara dan juga mewujudkan cita-cita, dan tujuan negara bahkan memelihara rasa kebersamaan.

Syarat Integrasi Nasional.
Menurut William F. Ogburn dan Mayer Nimkoff. syarat keberhasilan suatu integrasi nasional adalah sebagai adalah berikut:
  1. Anggota-anggota masyarakat merasa bahwa mereka berhasil saling mengisi kebutuhan-kebutuhan satu dengan yang lainnya.
  2. Terciptanya kesepakatan bersama mengenai norma-norma dan nilai-nilai sosial yang dilestarikan dan dijadikan pedoman.
  3. Norma-norma dan nilai-nilai sosial dijadikan aturan baku dalam melangsungkan proses integrasi sosial.